Rabu, Januari 20, 2010

KOL BANDA



























Kol Banda

(Pisonia alba Span.
Sinonim :
= P. grandis, R.Br. = P. sylvestris T & B. var. alba.

Familia :
Nyctaginaceae


Uraian :
Kol banda merupakan tanaman asli Indonesia, terutama di bagian timur Nusantara dan di Jawa serta tempat-tempat lainnya. Tumbuh dengan baik di hutan, tepi pantai dan tempat-tempat terbuka lainnya seperti di pekarangan rumah sebagai tanaman pagar, di taman-taman sebagai tanaman hias atau tumbuh liar dan dapat ditemukan dari 1-300 m dpl. Perdu atau pohon kecil, tinggi sekitar 5-13 m, percabangan agak mendatar sehingga tampak rindang. Daun tunggal, bertangkai, bentuknya jorong sampai memanjang, tepi rata atau bergerigi, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 9-24 cm, lebar 3-16 cm, tulang daun menyirip. Daun muda yang tumbuh di ujung batang warnanya putih sampai kuning pucat, sedang daun tua berwarna hijau muda. Bunganya kecil-kecil berbentuk tabung, merupakan bunga majemuk menggarpu dan jarang ditemukan. Daun muda dapat dimakan sebagai lalab mentah, direbus atau sebagai pembungkus buntil. Perbanyakan dengan cangkok, stek batang atau rantingnya, biasanya dipilih ranting yang cukup besar.



Nama Lokal :

Kol bandang (Sunda, Jawa), safe (Roti), hale (Flores),; motong (Solor), hali (Alor), sayor bulan (Timor), kendu (Irian); kayu wulan, kayu bulan, kayu burang, kayu bulang, buring,; kai lolohun, kayu kulo (sulawesi), suwe, sayor putih, talang; air puiro, ai puti, ail putiil, kau fulan uta ambulane, hate bula, hate bulan (Maluku); 


Penyakit Yang Dapat Diobati :

Asma, Bisul, Bengkak, Penebalan kulit, Mata ikan, sering kencing; 


Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI: Daun.

KEGUNAAN:
- Asma.
- Bengkak-bengkak, bisul.
- Penebalan kulit, mata ikan (clavus).
- Sering kencing.

PEMAKAIAN:

Untuk minum: Secukupnya.
Pemakaian luar. Secukupnya, dipanaskan di atas api sampai lemas atau digodok dengan susu/santan untuk menurap bagian yang sakit.

CARA PEMAKAIAN:
1. Kaki bengkak: 



    Daun dicuci bersih lalu dipanaskan di atas api sampai terasa lemas,
    kemudian diletakkan pada kaki  yang bengkak.

2. Bisul :



    Beberapa lembar daun muda, digodok dengan sedikit  santan,
    setelah lunak dilumatkan sampai seperti bubur. Dipakai untuk
    menurap seluruh permukaan bisul.


3. Melunakkan kulit yang menebal dan mengeras (clavus): 

    Daun dicuci bersih lalu digodok dengan susu atau santan. Setelah
    dingin ditempelkan kebagian kaki yang menebal.


4. Sesak karena asma: 

    Beberapa lembar daun yang masih muda dicuci lalu diasapkan
    sebentar, makan sebagai lalab matang. Lakukan 2 x sehari.


Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Daun: Bau lemah tidak khas, rasa tawar. Anti radang (anti-inflamasi), pembunuh kuman (anti septik). 


Sumber:http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=86

Reddit
Digg
Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 Comments:

Posting Komentar

Arsip

Mengenai Saya

About This Blog

Blog ini adalah kumpulan artikel tentang berita, hal unik, sejarah, legenda, misteri dan fenomena baik yang sudah terpecahkan maupun yang masih diteliti dan pedebatan, dan legenda legenda.

Isi dari artikel adalah hasil penyuntingan dan penterjemahan dari artikel yang sudah ada diinternet. Kami hanya ingin mendedikasikan blog ini untuk penyebarluasan ilmu yang semoga bermanfaat dan dapat menjadi bahan renungan untuk pembaca bahwa masih banyak misteri/fenomena yang belum terjamah oleh pemikiran manusia dan sesungguhnya semua ilmu adalah milik Allah S.W.T.

Pemikiran tentang keberadaan manusia di alam semesta adalah rahasia-Nya, tetapi manusia diberi akal & pikiran untuk terus menimba ilmu bermanfaat darimanapun ilmu itu berasal.

Postingan di blog ini boleh di copy atau disebarluaskan asal dicantumkan link sumbernya.
 

Pristianpedia™ Copyright © 2010 LKart Theme is Edited by Pristian Hendra Pradana